NO

HAY...SALAM CERIA. BAGI YANG MAU COPAS TOLONG CANTUMKAN SUMBERNYA. BIAR GAK ADA PIHAK YANG DIRUGIKAN.OKEY (^0^) SELAMAT MEMBACA

Minggu, 31 Oktober 2010

Manajemen dan Organisasi

1. Manajemen

I. Pengertian dan peranan manajemen
Adapun pengertian dari beberapa ahli antara lain:
a. G.R.Terry
Dalam bukunya Principles of Management mengemukan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas yang teridiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditemtukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
b. Harold Koontz dan cyril O’Donnell
Dalam bukunya Principles of Management mengemukakan bahwa manajeen adalah cara untuk mencapau tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
c. S.P. Hasibuan
Berpendapat bahwa manajemen adalah ilmu seni yang mengatur proses pemanfaatan suber daya manusia dan sumber-suber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
d. Sondag P. Siagian, MPA, PhD.
Dalam bukunya Administraisi Pembangunan memberikan pengertian bahwa manajemen
adalah kemampuan dan keterampialn untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
e. Prof. Oei Liang Lee
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasian, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber : buku dimensi ekonomi


II. Latar belakang sejarang manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

http://dyahrahmayani.blogspot.com/2010/10/tugas-5-pengantar-bisnis-manajemen-dan.html


III. Fungsi dan proses manajemen

Kegiatan pengarahan dan pergerakan tim kerj dalam organisasi atau perusahaan, pimpinan perusahaan haru menerapkan fungsi manajemen untuk encapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Diantaranya para ahli menajemen terdpat perbedaan tentang fungsi manajemen. Walaupun terdapat bagian-bagian dari fungsi manajemen yang sama. Berikut beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut.

a. Perencanaan ( Planning )
Merupakan salah satu fungsi manajemen yang paling utama, karena perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan. Fungsi perencanaan sangat penting karena manjedi dasar atau landasan dan akan memberikan sasaran bagi organisasi atau perusahaan untuk menerapkan prosedur dalam mencapai sasaran tersebut.
1. Penyusunaan perencanaan
Langkah-langkah dalam menyusun suatu rencana antara lain:
a) What (apa yang kan dicapai), yang dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu
b) Why (mengapa), harus bisa memberikan dan disertai hasil analisis yang akurat.
c) Where (di mana), untuk menetapkan di mana kegiatan itu dilaksanaakan
d) When (kapan), menentukan waktu dan jadal pelaksanaan yang harus diselesaikan.
e) Who (siapa), menetapkan orang-orang dan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya.

2. Manfaat perencanaan
Fungsi perencanaan memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:
a) Membantu menganalisis tugas-tugas
b) Menimbulkan aktivitas yang teratur
c) Memudahkan pengawasan
d) Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
e) Merangsang dan menimbul motivasi strategi kerja pelasana



3. Tingkat perencanaan
Berdasarkan tingkatan manajemen yang dibagi menjadi tiga, maka fungsi perencanaan juga dibedakan menjadi tiga:
a) Perencanaan tingkat atas (top level) merupakan perencaan yang berada paling atas. Perencanaan tingkat tinggi atas lebih bersifat strategi, dimana pihak manajemen memberi petunjuk secara umum, merumuskan tujuan, dan melakukan pengambilan keputusan.
b) Manajemen tingkat menengah (middle level), yaitu perencanaan yang bersifat administrative dan menyangkut cara-cara pelaksanaan dan uraian tugas secara keseluruhan.
c) Perencanaan tingkat bawah(low level), merupakaan perencanaan yang lebih terfokus dan mengrah pada pelaksanaan operasional kegiatan yang telah dirumuskan perencanaan di tingkat atasnya.

4. Syarat perencanaan
Adapun perencanaan yang lebih baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Merumuskan suatu tujuan
b) Bersifat realistis dan sederhana
c) Menyusun analisis-analisis terhadap suatu pekerjaan
d) Harus fleksibel dan tidak menyita waktu yang banyak, serta memiliki keseimbagan dalam semua unsur pekerjaan.


b. Pengorganisasian ( Organizing )
Setiap unsur atau orang dalam melaksanakan tugasnya harus penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja. Fungsi pengorganisasian meliputi tiga aspek, yaitu menetapkann struktur organisasi, mendelegasikan wewenang dan memanfaatkan hubungan pekerjaan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan meliputi kegiatan yang diperlukan untuk jabatan yang ada di dalam struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian kemudian ditunjuk orang-orang yang akan melaksanaakan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan.
d. Motivasi ( Motivating )
Pemberian dorongan atau inspirasi, semangat kepada bawahan agar melakukan kegiatan secara sukarela, sehingga bawahan mampu meningkatkan produktivitasnya.
e. Penempatan (Staffing )
Penempatan merupakan penyusunan personalia pada suatu organisasi dengan menempatan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannya.
f. Koordinasi (Coordination )
Koordinasi dilakukan dengan menhubungkan den menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga dapat bekerja sama secara terarah dalam mencapai tujuan.
g. Bimbingan ( Directing )
Fungsi manajemen ini yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, dan perintah kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
h. Pengawasan (Controling)
Tujuan dari pengawasan adalah menghasilkan pekerjaan sesuai dengan rencana mencegah adanya kesalahan, serta menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Proses pengawasan dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Mengatur hasil pekerjaan
2) Membandingkan hasil pekerjaan dengan stadar yang telah ditentukan
3) Mengoreksi pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan

Sumber : buku dimensi ekonomi


IV. Ciri-ciri manajer professional
Seorang manejer harus bersikap:
a. ramah
b. arif dan bijaksana
c. berpandangan jauh ke depan
d. berani mengambil resiko
e. jujur dan bertaqwa
f. tegas dan disiplin
g. terbuka terhadap kritik
h. selalu waspada dan hati-hati
i. adil dan memiliki solidaritas

Sumber : buku dimensi ekonomi


V. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
A) Keterampilan Konseptual
B) Keterampilan Kemanusiaan atau Komunikasi
C) Keterampilan Teknis

Sumber : buku dimensi ekonomi

Organisasi

I. Definisi organisasi
Pengertian dan Definisi Oraganisasi menurut para ahli:
a. Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
b.Cheaster I. Bernard
Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih.
c. James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/02/pengertian-organisasi.html

II. Pentingannya mengenal organisasi
a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut :
1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
2. hub. informal = mempunyai 3 peranan :
1) sarana komunikasi.
2) mengatur jalannya kerja sama.
3) kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem :
1.sistem sosial (antar sesama manusia).
2.sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral tercapainya suatu tujuan).
3.sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi).

http://masuk.blogrezzaprawiratama.co.cc/2010/10/arti-pentingnya-organisasi-dan-metode.html

III. Bentuk-bentuk Organisasi
Terdapat beberapa bentuk organisasi yang lazim digunakan
a)Organisasi garis
Organisasi garis adalah organisasi dimana wewenang pimpinan langsung ditunjukan kepada bawahannya atau satu komando, organisasi ini sering disebut organisasi militer karena menerapkan satu komando saja.
Kebaikan organisasi garis antara lain :
1.Kesatuan komando di tangan satu orang
2.Pengambilan keputusan cepat
3.Dapat diketahui kemampuan personel dari setiap karyawan
4.Rasa kekeluargaan dalam organisasi tinggi
Adapun kekurangan organisasi garis antara lain:
1.Tanggung jawab atas maju dan mundurnya perusahaan ada di tangan pimpinan
2.Kecenderungan pimpinan bertindak otoriter
3.Karyawan cenderung tidak bisa berkembang
b)Organisasi fungsional
Organisasi fungsional sangat cocok digunakan pada bidang usaha atau badan usaha yang dapat memberi pekerjaan atas fungsi-sungsi yang tepat.
Kebaikan organisasi fungsional:
1.Tugas karyawan dapat di bagi secara tegas
2.Produktivitas karyawan tinggi
3.Mudah melakukan koordinasi antar karyawan
4.Pembagian fungsi-fungsi jelas .
Kelemahan dari organisasai fungsional, antara lain :
1.Kesulitan mengadakan mutasi pegawai
2.Kesulitan melakukan koordinasi
3.Sering mendapat kesimpangsiuran tugas
c)Organsasi garis dan staf.
Organisasi ini cocok di gunakan pda organisasi yang besar dengan wilayah kerja yang luas da memiliki bidang yang sangat luas.
Kebaikan organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut :
1.Di gunakan oleh perusahaan besar
2.Pembagian tugas yang jelas
3.Mengarah pada spesialisasi.
Adapun kelemahan sistem organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut :
1.Kurang terjadi komunikasi di antar pegawai, karena bayaknya jumlah dan jenis pekerjaan
2.kurangnya kerja sama antar pegawai
3.Sulit menerapkan Koordinasi
4.Solidaritas kurang.
d)Organisasi staf dan fungsional.
Bentuk organisasi staf dan fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dengan organisasi garis dan staf.

Sumber : buku dimensi ekonomi


IV. Ciri-ciri Organisasi
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1931283-ciri-ciri-organisasi/


V. Prinsip-prinsip organisasi
Menurut (Manullang, 1994) agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu oganisasi yang baik atau dalam usaha organisasi perlu kita perhatikan beberapa prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan yang jelas
2. Pembagian kerja dan Delegasi Kekuasaan
3. Rentang kekuasaan
4. Tingkatan-tingkatan pengawasan
5. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
6. Koordinasi

Perumusan tujuan yang jelas
Bila akan melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas ialah apakah tujuan akativitas tesebut. Demikian pula kita mengorganiser atau membuat suatu skema organisasi atau membentuk suatu badan, maka pertama-tama harus jelas apa yang menjadi tujuannya. Bagi suatu benda, tujuan itu akan berperan sebagai:
1. pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa
2. landaan bagi organisasi yang bersangkutan
3. menetukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan
4. menentukan program, prosedur dan kiss me (koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisasi).

Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Pembagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing- masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan pembahagian tugas pekerjaan, ditetapakan sekaligus susunan organisasi (struktur organisasi), tugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan serta wewenang masing-masing unit oganisasi.
Pembagian tugas saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat dan pula dalam mempermudah pengawasan oleh atasan.

Delegasi kekuasaan
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada setiap pejabat harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang perlu ahar pejabat tersebut dapat melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek, antara lain wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan peralatan, bahan dari uang, wewenang memerintah, wewenang pemakaian waktu tettentu dan lain sebagainya.
Delegasi kekuasaan merupakan keahlian pimpinan yang penting dan elementer sebab dengan delegasi kekuasaan, seorang pemimpin dapat melipat gandakan waktu, perhaitan dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan, delegasi kekuasaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk dipercaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalah test pertama bagi seorang pemimpin, tetapi keberanian mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan merupakan tanda nyata seorang pimpinan yang sukses.

Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip rentang kekuasaan, dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda, seperti span of authority, span of control (rentan pengawasan), span of management dan span of managerial responsibilities dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah lain seperti jenjang pengawasan,Jenjang kekuasaan dan rentang kendali.
Dengan rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang setepatnya yang menjadi bawahan seseorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin, membimbing dan mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya guna.

Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedini mungkin. Di dalam suatu organisasi diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk mencapai timgkat-timgkat tertnggi di dalam struktur organisasi. Sehubungan dengan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini, maka suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk pipih dan tidak menjulang tinggi.

Kesatuan perintah dan tanggung-jawab
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain prinsip tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus

Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pemberian tugas pekerjaan dan bahagian-bahagian serta,
unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung timbul kekuatan memisahkan diri dari organisasi sebagai keseluruhan.

http://ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=85:ppo&catid=53:mnorg&Itemid=29


VI. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Robert L.Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:

Keterampilan konseptual (conceptional skill),
Manajer tingkat atas (top manager)harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill),
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

Keterampilan teknis (technical skill),
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W.Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer,
yaitu:
Keterampilan Manajemen Waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort.
Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.

Keterampilan Membuat Keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

http://www.duniaremaja.org/makalah-f59/pengertian-fungsi-tingkat-dan-keterampilan-manajemen-t601.htm


VII. Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
A. keberhasilan suatu organisasi : indikator keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan sumber daya manusia ( SDM ). indikator keberhasilan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sanget bergantung seberapa besar kinerja yang dihasilkan suatu organisasi dalam mengimplementasikan setiap program. hal ini ditandai dengan keberhasilan pelaksanaan program yang berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
B. kegagalan suatu organisasi : jika melihat bebrapa instansi yang berumur tidak lama atau mungkin kasarnya baru berdiri tidak bisa berjalan lagi, hal ini semata - mata di sebabkan karena manajemen perusahaan atau instansi tersebut kurang bagus. manajemen yang kurang bagus itu bisa saja karena pimpinan perusahaan ataupun manajernya tidak bisa menlaksanakan tugasnya dengan baik. suatu perusahaan bisa mengalami kegagaln dari anggota - anggota yang tidak bisa bertanggung jawab terhadap tugasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar